Banjir

Komeng Pilih Bertahan di Rumahnya yang Kebanjiran di Tegal Alur Jakbar

Senin, 25 Maret 2024

|

Penulis: Tiara Aliya Azzahra

0 Kali

Berita ini dilihat

0 Kali

Berita ini dibagikan

Komeng Pilih Bertahan di Rumahnya yang Kebanjiran di Tegal Alur Jakbar
Salah satu warga, Komeng (65) memilih tetap bertahan di rumahnya meski nyaris dua hari rumahnya tergenang. Foto: Belia/detikcom

Detik News, Jakarta - Banjir masih melanda Kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat hingga hari ini. Salah satu warga, Komeng (65) memilih tetap bertahan di rumahnya meski nyaris dua hari rumahnya tergenang.

"Aman, kalau saya berhubung ada loteng di atas jadinya bisa bertahan," kata Komeng saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (23/3/2024).

Komeng bercerita, awal mula kawasan rumahnya dilanda banjir itu sejak hari Jumat (22/3) dini hari. Meski intensitas hujan tak terlalu besar, tapi rumahnya masih terkena banjir kiriman.

"Kronologinya itu hujannya kan mulai Kamis malam menuju Jumat. Jadi mulai banjirnya itu di Jumat, hujan enggak terlalu besar, boleh dibilang, tapi banjir," ungkapnya.

"Ini (banjir) selutut, di atas lutut lah ya, lutut orang dewasa, kalau ditimpa hujan lagi saya enggak tahu dah. Padahal hujan udah reda pas mau banjir tapi airnya mengalir terus," lanjutnya.

Ia pun menyebut banjir yang sudah terjadi lebih dari 24 jam itu disebabkan oleh karena kurangnya pengairan di daerah tersebut. Selain itu, pembuangan air dari perumahan besar juga menjadi salah satu penyebabnya.

"Ini masalahnya kalau saya lihat sih pengairan yang kurang bagus, terus di sini kita mengakui pas kebetulan agak rendah aja gitu jalannya. Ditambah pembuangan dari tempat lain, mereka perumahan besar ini juga ada hubungannya dengan pembuangan dari bandara dan perumahan sehingga tertuju ke sini," tuturnya.

Diketahui, per pukul 11.00 WIB. BPBD DKI Jakarta mencatat genangan masih terjadi di 8 RT di Jakarta Barat (Jakbar).

"BPBD mencatat genangan dari Jumat (22/03) pagi hari sampai Sabtu (23/03) pukul 11.00 WIB mengalami penurunan dari 9 RT menjadi 8 RT atau 0.026% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan, Sabtu (23/3).